Review Novel Dunia Kafka Karya Haruki Murakami Bahasa Indonesia
Haruki Murakami - Dunia Kafka |
Halo semuanya! Jika kalian membuka blog ini, aku asumsikan kalian sudah membaca buku yang ditulis oleh penulis asal Jepang ini. Jika tidak, aku ingin menyampaikan bahwa dalam proses review, barangkali aku mencantumkan beberapa spoiler, jadi aku ingin mengingkatkan ini dari awal. Meski begitu, tidak masalah sebenarnya jika kalian hanya sekadar ingin membaca.
Pertama-tama, aku ingin meminta maaf karena tidak memajang foto buku yang sedang kita bicarakan. Aku hanya memperlihatkan lembaran buku kosong sebagai ilustrasi dari karya hebat Kafka on The Shore, versi Ingris dari Dunia Kafka. Sebetulnya, ilustrasi ini aku gunakan karena free royalty.
Kita mulai dari mana? Jumlah halaman? Oh, buku ini memiliki ketebalan 600 lembar. Spesifiknya lagi 607 lembar. Itulah buku yang aku baca. Barangkali kalian memiliki jumlah halaman yang berbeda.
Aku tahu, 600 lembar terlihat menakutkan. Terdengar tidak natural dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia. 280 kata terasa lebih pas. Terlebih lagi jika bisa di-scroll.
Meski begitu, aku berani bertaruh kalian tidak akan bosan dengan karya Haruki Murakami ini. Novel ini terasa seperti sebuah perjalanan jauh yang kita lakukan di kereta api, larut dalam pemandangannya, latur dalam suasananya.
Novel ini terasa seperti satuan berubah menjadi puluhan, puluhan berubah menjadi ratusan dan ratusan terasa seperti halaman-halaman tipis yang membuat kita bertanya-tanya kenapa Haruki Murakami tidak menulisnya lebih panjang lagi.
Itulah yang aku rasa. Aku membacanya setiap hari jam 20.00-22.00 WIB. Sangat menyenangkan. Sambil meminum kopi, aku larut paragraf demi paragraf.
Nah, jadi apa yang ditawarkan novel ini? Pertama, novel ini berisi tumpukan nuansa surealis. Kalian akan bertemu dengan ikan yang berjatuhan dari langit, lintah yang berjatuhan dari langit juga dan kakek-kakek yang tidak bisa membaca, menulis, hidup dari belas kasih pemerintah, tapi bisa berbicara dengan kucing.
Di sisi lain, terdapat seorang anak yang kabur dari rumah. Kenapa? Untuk beberapa alasan, anak ini ingin menghindari kutukan dari ayahnya. Kutukan macam apa itu? Hmm, kalian pernah mendengar Oedipus Rex? Aku tidak ingin menjelaskannya lebih jauh, aku rasa kalian harus membaca dan memahaminya sendiri.
Nah, dalam perjalanannya, kedua tokoh ini tidaklah saling mengenal. Saling bertemu atau saling berinteraksi. Namun demikian, mereka terhubung, di dalam sebuah takdir dan dunia yang sama. Apa yang sedang aku bicarakan di sini?
Bagaimana aku harus menjelaskannya ya? Kurang lebih, terdapat dua alur cerita di dalam buku ini. Pertama cerita mengenai anak 15 tahun yang ingin kabur dari rumah. Kemudian kakek-kakek yang bisa berbicara dengan kucing.
Keduanya tidak pernah bertemu dan saling mengenal, tetapi pilihan yang mereka buat membenturkan dunia tempat mereka tinggal, sehingga takdir menjadi satu. Wah, penjelasan sulit dan membingungkan. Aku rasa kalian akan mengerti saat membacanya.
Aku sangat menikmati novel ini. Jika kalian ingin membaca novel untuk menghabiskan waktu, maka aku sangat merekomendasikan novel ini. Kalian harus membacanya. Aku rasa, ada sihir dari setiap paragraf yang ditulis Murakami, sehingga pembaca tidak bisa berhenti dan ingin terus-menerus membaca novel ini sampai selesai.
Terima kasih sudah membaca review singkat ini.
0 Comments
Posting Komentar